Jumat, 24 April 2015

Ada Apa dengan bulan Rajab

Kira-kira 5 hari yang lalu tiba-tiba dapet Broadcast di BBM begini tulisannya :
"Puasa rajab (20 April nanti), 1 hari puasa seperti setahun, 7 hari puasa ditutup pintu-pintu neraka jahannam, 8 hari puasa dibuka 8 pintu surga, 10 hari puasadikabulkan segala permintaannya. Dan barang siapa yang mengingatkan tentang ini seakan ibadah selama 80 tahun. Subhanallah maafin saya kalo saya ada salah tepat jam 12 malam nanti akan datangnya 1 safar. Rosulullah bersabda " Barang siapa yang memberitahukan 1 safar kepada yang lain, maka haram api neraka baginya" dan tolong baca sebentar aja kita mengingat Allah, Subhanallah, Walhamdulillah Walaillaahailallah, Allahu Akbar, Laa haula wala quwata illa billahil aliyil adzim" Sebarkan! Anda akan membuat beribu-ribu manusia berdzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala"

Broadcast yang menarik, karena begitu banyak amalan yang menghasilkan amal baik disana yaitu :
1. Puasa 1 hari = Puasa 1 tahun
2. Puasa 7 hari = Ditutup pintu neraka jahannam
3. Puasa 8 hari = Dibuka 8 pintu surga
4. Puasa 10 hari = Dikabulkan segala permintaannya
5. Mengingatkan 1 safar = Beribadah selama 80 tahun, dan diharamkan api neraka baginya.

Luar biasa bulan Rajab, seakan melebihi bulan haram yang lainnya, Demi memenuhi rasa penasaran akan bulan Rajab, saya mulai membuka buku-buku hadist untuk mencari keistimewaan bulan Rajab. dan Alhamdulillah ketemu hadist yang meriwayatkan dalil diatas.
yaitu diantaranya :

Hadist pertama :
Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudriy bahwa Rosulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda," Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku. Barang siapa yang berpuasa rajab dengan penuh keimanan dan penuh harap maka wajib baginya Keridhaan Allah yang besar, akan ditempatkan di firdaus yang tertinggi. Barang siapa yang berpuasa dua hari dari bulan Rajab maka baginya pahala yang berlipat dan setiap takarannya sama dengan berat gunung-gunung di dunia dan barang siapa berpuasa tiga hari dari bulan rajab maka Allah akan menjadikan puasa itu sebuah parit yang lebarnya satu tahun perjalanan diantara dirinya dengan neraka..." Menurut Syaikh ash-Shaghani : “Hadits ini maudhu (palsu).” dalam kitab Maudhu’atush Shaghani (I/61, no. 129)

Hadist kedua :
Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang berpuasa tiga hari dari bulan rajab maka Allah tetapkan baginya puasa sebulan. Barangsiapa berpuasa tujuh hari dari bulan rajab maka Allah tutupkan baginya tujuh pintu-pintu neraka. Barangsiapa yang berpuasa delapan hari dari bulan rajab maka Allah bukakan baginya delapan pintu-pintu surga dan barangsiapa yang berpuasa setengah bulan rajab maka Allah tetapkan baginya keredhoan-Nya dan barangsiapa yang ditetapkan baginya keredhoan-Nya maka Dia tidak akan mengadzabnya. Dan barangsiapa yang berpuasa selama bulan rajab maka Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah.” Ibnul Jauzi mengatakan bahwa hadits ini tidak benar karena diantara para perawinya terdapat Aban. Syu’bah mengatakan bahwa berzina lebih aku sukai daripada aku meriwayatkan hadits dari Aban. Ahmad, Nasai dan Dauquthni mengatakan bahwa hadits ini tidaklah diambil karena didalamnya terdapat Amar bin al Azhar. Ahmad mengatakan bahwa hadits ini maudhu(palsu). (Al Maudhu’at juz II hal  205-206)

jadi tentang broadcast tersebut tidak benar adanya karena berlandaskan hadist-hadist palsu. Sedangkan amal shalih itu harus dilandasi dengan dua hal yaitu
  1. Ikhlas Karena Lillah, Billah dan Fillah
  2. Mutaba'ah Rosul (Sesuai dengan apa yang dicontohkan Rosulullah)
sehingga kalau 2 unsur ini tidak terpenuhi semuanya maka tidak sah amalan tersebut, karena hal tersebut adalah konsekuensi dari Syahadatain yang kita ucapkan

Lalu mengapa bulan rajab begitu Istimewa karena bulan rajab adalah salah satu bulan yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan label sebagai bulan haram Allah Berfirman dalam surat At Taubah (9) ayat 36 yang berbunyi :

"Sesungguhnya bilang bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu menciptakan langit dan bumi, diantaranta empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalan bulan yang empat itu"

lalu apa saja bulan haram itu, dalam sebuah hadist dari Sahabat Abu Bakrah Radiyallahu anhu, Rosulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda :

"Setahun itu ada dua belas bulan, diantaranya empat bulan haram, tiga bulan berurutan Dzulqaidah, Dzulhijjah dan Muharam serta Rajab Mudhar yang terdapar diantara (bulan) Jumadil Tsani dan Sya'ban"

Bulan-bulan ini dinamakan bulan haram karena dua hal;
  1. Karena pada bulan-bulan ini diharamkan berperang, kecuali untuk mempertahankan diri apabila diserang. 
  2. Sebagai penghormatan. Maksudnya jika ada perbuatan yang haram dilanggar, maka pada bulan-bulan ini bobotnya lebih berat dibandingkan pada bulan-bulan lainnya. berdasarkan dalil Surat Attaubah ayat ke 36 yang telah penulis sampaikan sebelumnya ".... maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.." meski dalam bulan yang lain kita dilarang bermaksiat namun untuk 4 bulan haram bobot dosa dilipat gandakan dikarenakan kemuliaan bulan tersebut. begitu pula sebaliknya bobot untuk pahala amal shalih pun dilipat gandakan namun tidak mengkhususkan kepada 1 amal shalih saja.
Lalu bagaimana dengan puasa, bukankah puasa adalah amalah shalih yang paling Allah sukai. tidak ada dalil khusus yang menyatakan pengkhususan agar berpuasa di bulan rajab. lalu apa dasarnya banyak orang melakukan ibadah puasa pada bulan tersebut. hal ini berdasarkan pada sebuah hadits yang menganjurkan berpuasa dibulan haram, hal ini berarti 4 bulan yang lainnya juga dilaksanakan puasa tersebut tidak hanya dikhususkan pada bulan Rajab saja. Adapun hadist tersebut ialah :

“Berpuasalah di (bulan-bulan) Haram dan tinggalkanlah.” (HR. Abu Daud, 2428 dan dilemahkan oleh syaikh Albani dalam kitab Dhaif Abu Daud)

Hadist ini di nyatakan lemah (Dhaif), jikapun kita ingin melaksanakan puasa bersandarkan kepada hadist ini bukanlah dikhususkan hanya pada 1 bulan saja melainkan dilaksanakan dibulan haram lainnya. kalau hanya dikhususkan pada 1 bulan saja maka hal tersebut bisa dinyatakan Bid'ah dan yang namanya Bid'ah dalam prihal agama sudah pasti sesat. hal ini sebagaimana perkataan para ulama yang penulis ambil diantaranya

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dalam kitab Majmu Fatawa 25/290 :
"Adapun berpuasa di Bulan Rajab secara khusus, semua haditsnya adalah lemah, bahkan palsu. Sedikitpun tidak dijadikan landasan oleh para ulama. Dan juga bukan kategori hadits lemah yang dapat diriwayatkan dalam bab amalan utama (fadha'ilul a'mal). Mayoritasnya adalah hadits-hadits palsu dan dusta. Terkait riwayat yang terdapat dalam Musnad dan (kitab hadits) lainnya dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam, bahwa beliau memerintahkan untuk berpuasa pada bulan-bulan Haram yaitu Rajab, Dzulqaidah, Dzulhijjah dan Muharram, yang dimaksud adalah anjuran berpuasa pada empat bulan semunya, bukan khusus Rajab"

Ibnu Qayyim Azzaujiyyah Rahimahulla dalam kitab Al Manar Al Munif hal 96 :
"Semua hadits yang menyebutkan puasa Rajab dan shalat pada sebagian malamnya adalah kebohongan yang diada-adakan."

Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata dalam kitab Tabyinul Ujab, hal. 11 :
"Tidak ada hadits shahih yang layak dijadikan hujjah tentang keutamaan bulan Rajab, tidak juga dalam puasanya atau puasa tertentu , begitu juga (tidak ada) qiyamullail tertentu di dalamnya"

Syekh Sayyid Sabiq rahimahullah dalam kitab Fiqih Sunnah, 1/383 :
"Puasa Rajab tidak ada keutamaan tambahan dibandingkan dengan (bulan-bulan) lainnya. Hanya saja ia termasuk bulan Haram. Tidak ada dalam sunnah yang shahih bahwa berpuasa mempunyai keutamaan khusus. Adapun (hadits) yang ada tentang hal itu, tidak dapat dijadikan hujjah"

Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah dalam kitab Majmu Fatawa Ibnu Utsaimin 20/440
”Puasa dan qiyam pada malam di hari kedua puluh tujuh di bulan Rajab serta mengkhususkan untuk itu adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat"

Pendapat para ulama diatas dinyatakan tegas tidak ada pengkhususan puasa dalam bulan Rajab, dan kita tidak bisa berpendapat "yang namanya pendapat pasti bisa berbeda-beda". Wahai saudaraku seiman jika kita ingin meraih kejayaan haruslah kita pahami hal yang paling mendasar dari Dunia dan Ibadah. karena dua hal ini harus berjalan beriiringan, apa yang paling mendasar yaitu :
  1. Segala apa yang ada didunia pada dasarnya adalah Halal, hingga ada dalil yang menyatakan Haram atau Makruh. Contoh : pada awalnya Khamer adalah minuman yang Halal, diawal-awal islam para Sahabat Nabi suka minum khamer, hingga turun ayat yang menyatakan bahwa Khamer itu haram maka semua sahabat Nabi menghentikan dari kesukaan minum khamer. Bahkan dalam sebuah riwayat begitu dalil haramnya minum Khamer itu turun seketika itu jalan-jalan dimadinah banjir khamer.
  2. Segala bentuk Ibadah pada dasarnya Haram, hingga ada dalil yang menyatakan Fardu Ain, Fardu Kifayah, Sunnah Muakkad, Sunnah, atau mubah. 
Akhirul Kalam, Segala kebenaran datang dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan kesalahan datang dari kelemahan dan kelalaian penulis. Wallahua'alam Bisshawab

Bekasi, 5 Rajab 1436 Hijriah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar